Menyikapi kondisi pergerakan massa yang protes di beberapa kota di mulai dari Kabupaten Pati yang berakhir ricuh terkait dengan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan ( PBB ) dari Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak ( NJOPTKP ), hari ini Bang Ipoel bersama Badan Pengurus Harian Garda Pemuda Sakera mendatangi Bapenda Situbondo dan di temui langsung oleh Kepala Bapenda Drs. Haryadi Tejo Laksono, M.Si.
Dalam pertemuan tersebut Bang Ipoel mempertanyakan terkait dengan perubahan nilai kenaikan PBB " Kenaikan NJOP di dasarkan atas Perda no 7 Tahun 2023 karena sejak 14 Tahun NJOP Situbondo belum pernah naik dan Bapenda menggandeng Universitas Jember dalam melakukan taksiran di 17 Kecamatan yang di lakukan sebanyak dua kali pertama 6 Kecamatan dan kemudian 11 Kecamatan, namun hasil dari Unej kami me review kembali dengan menurunkan NJOP tersebut menggunakan dasar perkiraan, oleh karenanya ini akan terus di perbaiki ," ujar Haryadi.
Menanggapi penjelasan dari Kepala Bapenda, Bang Ipoel langsung menimpali " Lha kalau angkanya masih dalam perkiraan terus untuk apa di lakukan perubahan karena tujuan perubahan itu kan agar dapat memastikan berapa nilai kenaikan tanah, sia sia dong menghabiskan dana APBD untuk menggunakan jasa Unej dan buat Perda,"
Ketika Bang Ipoel mempertanyakan berapa persen plafon kenaikan harga NJOP, Bapenda tidak secara gamblang namun hanya menjelaskan selisih angka rupiahnya tidak terlalu besar. Kemudian Bang Ipoel menunjukkan data bahwa kenaikan NJOP di Situbondo naik hingga 1700 persen bahkan lebih tinggi di banding dengan kenaikan di Kabupaten Pati yang hanya 250 persen. Menanggapi sodoran data tersebut Heri langsung mengiyakan bahwa memang ada yang mencapai ribuan persen.
Haryadi menegaskan bahwa kenaikan tersebut ada di jaman Bupati sebelumnya Bung Karna dan masih berlaku hingga sekarang.
Di akhir sesi Bang Ipoel meminta kepada Bapenda untuk segera koordinasi dan melakukan evaluasi dengan Bupati Situbondo Mas Rio tanpa ada yang di tutup tutupi " Mumpung kita memiliki Bupati yang pro rakyat segerakan untuk melakukan koordinasi dengan mas Bupati agar mas Bupati tidak memberikan keterangan yang salah ke Publik seakan akan pajak kita di turunkan padahal faktanya kenaikan pajak kita tertinggi kedua setelah Mojokerto, belum lagi ketika ada proses peralihan nama masih menggunakan taksir sehingga BPHTB bisa naik 2 kali lipat dari kenaikan NJOP dan ini berakibat banyaknya masyarakat yang enggan membalik nama." tegas Bang Ipoel
Pertemuan itu di tutup dengan janji Bapenda akan segera menghadap Bupati Muda Mas Rio, dari Bapenda Bang Ipoel dan rombongan melanjutkan ke DPRD Situbondo.
Empus
Video lengkap pertemuan Bang Ipoel dan Bapenda ada di Youtube Garda Sakera Situbondo