Situbondo, | Laskarsakera.com - Menjelang pesta demokrasi pilkada bupati dan wakil bupati di kabupaten situbondo sudah hampir di depan mata. Dimana beberapa tahapan sudah dilaksanakan mulai pencoklitan hingga rekapitulasi data pemilih ditingkat desa dan kecamatan. Beberapa nama yang memiliki potensial untuk maju menjadi Bacabub dan bacawabub sudah banyak yang bermunculan. Tak terkecuali peserta bacabub dan bacawabub dari incumben yakni Bupati Karna Suswandi dan Wakil Bupati Nyai Khoirani.
Pasalnya dalam tahapan pilkada bupati dan wakil bupati kerap menimbulkan persoalan, diantaranya dugaan ketidak netralan dari penyelenggara pemilu dan aparatur sipil negara (ASN).
Garda sakera yang sedari awal sudah beberapa tahun sejak terbentuknya selalu menjadi pejuang keadilan dan tegak hukum ditengah-tengah masyarakat. Kali ini mendapatkan informasi tentang dugaan ketidak netralan penyelenggara yang sedang melakukan tahapan pilkada bupati dan wakil bupati. Laporan tersebut berupa kejadian dimana rapat pleno terbuka yang diadakan oleh PPK Desa Klatakan ditengarai ada dugaan ketidak netralan PPK. Hal ini disebabkan adanya foto Karna Suswandi dan Nyai Khoirani yang tidak memakai baju dan warna yang resmi kedinasan sebagai background Rapat Pleno Terbuka.
Dari adanya informasi tersebut kemudian Syaiful Bahri yang kerap dipanggil Bang Ipoel selaku Pembina Garda Sakera turun gunung untuk mendatangi Kantor Bawaslu dengan didampingi Ketua Umum Garda Sakera Ahmat Fatoni, S.H. dan Sekertaris Jendral Garda Sakera Sastro Wardoyo, S. Pd. untuk melakukan koordinasi terkait dengan adanya beberapa problematika dalam pelaksanaan tahapan pilkada bupati dan wakil bupati 2024.
Serta ditemui langsung oleh Ahmad Faridl Ma'ruf, S.Ag. selaku Ketua Bawaslu, Dini Meilia Meiranda, S. AP. Selaku Anggota Bawaslu dan Sainur Rasyid, S. Pd. selaku Anggota Bawaslu.(07/08/2024)
Bang ipoel dalam koordinasi tersebut menyampaikan kepada Ketua Bawaslu faridl, tentang adanya dugaan ketidak netralan di acara rapat pleno terbukan tentang rekapitulasi data pemilih.
"Kedatangan kami kesini untuk melakukan koordinasi terkait dengan adanya foto karna suswandi dan nyai khirani yang tidak berseragam dinas kemudian dijadikan foto background", ungkap Bang Ipoel.
"Apakah dari panwas kecamatan kedit tidak ada laporan terkait giat ini ?," Tanya bang ipoel.
"Mereka hanya melaporkan soal hasil DPHP nya", jawab faridl.
"Untuk dokumentasi background ?," Cecar bang ipoel.
"Karena ini masih belum masuk tahapan pendaftaran cabub dan cawabub, dan belum terdaftar sebagai cabub dan cawabub. Yang kami lakukan adalah yaitu membangun komunikasi kepada beberapa stekholder dengan berupa surat himbauan. Dimana surat himbawan tersebut sebagai jejak adminsitrasi kami, " kata faridl menjelaskan.
"Kami sebagai masyarakat situbondo tidak ingin pesta demokrasi ini dikotori dengan hal-hal yang kurang baik, sehingga membuat membuat pesta domkrasi ini tidak bermartabat",Tutur bang ipoel.
"Oleh karenanya kami datang ke sini sebagai bentuk keperdulian kami agar demokrasi ini benar-benar berjalan dengan gembira dan happy-happy, " pungkasnya.
Empus